Karena terlalu jauh dan tidak ada dana untuk berkunjung ke Grand
Canyon yang ada di Amerika sana, ahirnya saya dan Agiet memutuskan untuk
berkunjung ke Green Canyon saja yang berlokasi di Ciamis. Boleh
dibilang nama Green Canyon di Indonesia merupakan plesetan dari Grand
Canyon yang ada di Amerika. Mungkin hal itu untuk menggambarkan bahwa
kedua tempat tersebut memiliki kesamaan kontur dan sama-sama indah.
Pada ahir bulan Juni lalu, kami berkesempatan untuk menginjakan kaki
ke Green Canyon. Sekitar pukul 08.30 WIB saya dan pay pergi menuju
Ciamis. Alhamdulilah perjalanan Bandung-Ciamis lancar jaya sehingga kami
dapat tiba di Pangandaran pada pukul 14.00 WIB. Di Pangandaran, kami
memang sudah janjian dengan oca, saudara dari pay, yang merupakan
orang Pangandaran tulen. Sesampainya di Pangandaran, kami diajak oleh
Kendil menaiki perahunya dan menuju tengah laut untuk melihat batu layar
(batu yang mirip dengan layar kapal). Bukan hanya diajak untuk melihat
batu layar saja, di daerah dekat batu layar terdapat juga batu yang
menyerupai badan buaya raksasa.
Hari menjelang sore, kami berdua pun memutuskan untuk bermalam di
hotel yang berada di daerah Batu Karas saja karena pertimbangan di
pantai Batu Karas suasananya lebih tenang dan nyaman. Jarak
Pangandaran-Batu Karas tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu sekitar
45 menit saja. Sesampainya di Batu Karas kami pun makan malam,
beruntung disana banyak cafe sehingga kamipun tidak kesulitan untuk
mencari makan malam. Setelah perut kekenyangan, dan badan yang letih
setelah perjalanan dari Bandung-Pangandaran-Batu Karas kami pun
beristirahat untuk melanjutkan petualangan esok hari di Green Canyon.
Keesokan harinya, kami sengaja bangun pagi untuk melihat sunrise,
bermain-main dan berjalan-jalan di pantai Batu Karas. Sekitar pukul
09.00 kami menuju Green Canyon yang letaknya tidak jauh dari Pantai Batu
Karas hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit saja. Pemandangan yang
menyejukan memanjakan mata kami sasampainya di dermaga (tempat dimana
perahu-perahu parkir yang akan mengantarkan kami menyusuri sungai green
Canyon). Satu perahu disewakan untuk maksimal 5 orang.
Tibalah saatnya untuk memulai pangarungan di sungai Green Canyon, sejauh
mata memandang mata dimanjakan dengan hijaunya pepohonan dan hijau
tosca aliran air sungai.
Tidak hanya menikmati pemandangannya saja, kamipun berenang sekitar
10 meter dengan menggunakan pelampung ke dalam gua (dengan membayar tip
tambahan). Disana pemandangannya lebih menakjubkan. Di sisi aliran
sungai terdapat gemericik air yang tiada henti menyerupai hujan deras
membasahi dinding tebing dan bebatuan yang masyarakat sekitar biasa
menyebutnya sebagai daerah hujan abadi. Setelah puas berenang saya dan pay mencoba tantangan yang disuguhi Green Canyon, yaitu loncat dari
tebing. Rasa takut dan penasaran bercampur jadi satu ketika akan mulai
loncat dari ketinggian tebing sekitar 4 meter, namun rasa puas dan nagih
timbul saat sudah melakukan loncatan.
Itulah keseruan-keseruan kami berdua saat berwisata ke Green Canyon,
akan lebih mengasyikan apabila jumlah orang yang ikut bisa lebih dari
dua orang.
BY joe alias gondrong....
TELP 08881139645